Berbicara tentang kesejahteraan maka orientasi pikiran kita tertuju pada nilai finansial dalam bentuk rupiah. Pada hal sesengguhnya kesejahteraan harus dibangun mulai dari dalam hati kita masing-masing baru direkonstruksi dalam fikiran kita jangan dibalik agar tidak menuai problem.
Oleh sebab itu Persaudaraan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI) hadir untuk mencoba merubah paradigma guru tentang kesejahteraan. Sebagai langkah awal maka konsep yang pertama akan kita bangun adalah menata hati seorang guru untuk menghasilkan pemikiran yang jernih.
Persoalan bangsa yang kebanyakan orang mengatakan terpuruk meskipun kita sudah memulai untuk bangkit pada tahun 1908. Diusia 100 tahun kebangkitan nasional dan usia kemerdekaan yang sudah 63 tahun kita melihat keadaan sekarang sangat memprihatikankan jika kita mencoba membandingkan usia rata-rata republik di negara tetangga kita. Terlebih lagi jika kita mencoba menghubungkan dengan potensi alam kita miliki yang konon kabarnya kita termasuk negara yang paling kaya akan sumber daya alam (semua ada) tetapi ironisnya negaranya kaya raya tetapi penduduknya miskin raya bahkan ada yang mati karena kepalaran dan busung lapar. Melihat kenyataan tadi berarti timbul tanda tanya besar dalam fikir kita kenapa bisa terjadi?.
Dari hasil analisis para pakar dan ahli dari berbagai bidang ternyata menghasilkan suatu kesimpulan bahwa ada yang salah dalam menata dan menjalankan sistim pemerintahan. Terkait dengan itu maka untuk mengubah desain yang sudah mengakar cukup lama maka diperlukan energi yang besar ataupun waktu yang cukup lama, karena terkait dengan masa lalu yang sudah berproses cukup lama tanpa mengalami metamorfosis diri untuk menuju kepada perbaikan diri dan perbaikan peradaban. Dan upaya yang paling tepat untuk kita lakukan terkait denga problem tadi adalah sambil mencoba merubah pola pelaku sekarang kita juga harus serius menangani calon pelaku di masa datang. Tentu pelaku di masa datang adalah anak didik kita sekarang. Jadi PGSI adalah aktor dari perjalanan bangsa masa datang.Ternyata kalau kita mau jujur sebagai seorang guru maka kita sesungguhnya memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembentukan pribadi anak sebagai aset bangsa di masa datang. Oleh sebab itu program PGSI dalam rangka menyelamatkan bangsa adalah mencoba menanamkan konsep kepada guru bahwa peran kita untuk menghasilkan generasi yang tangguh (cakap) dan imani adalah sangat besar. Kalau proyek besar ini berhasil maka calon pemimpin yang kita cetak itu adalah adalah calon peminpin yang kita yakini tidak akan korup. Karena Insya Allah konsep kesejahteraan kita tanamkan orientasinya bukan kepada materi, tapi adalah karya besar yang kita dapat berikan kepada orang yang akan bermuara pada kemaslahatan ummat.
Senin, 01 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar