Kamis, 04 September 2008

HARAPAN ITU MASIH ADA

Kondisi negara kita yang masih terpuruk dibanding dengan negara tetangga yang terimbas krisis samapim sekarang masih tak berdaya untuk bangkit. Oleh sebab itu seharusnya pemerintah harus mengambil langkah yang baru untuk bisa keluar dari beberapa persoalan.

Senin, 01 September 2008

POTRET PENDDIKAN DI BANTAENG

Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanahkan kepada setiap warga negara untuk memajukan pendidikan guna mencerdaskan bangsa. Sebagai institusi yang diberi amanah adalah adalah Depdiknas dan unit pelaksana di daerah adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) dan ujung tombak pelaksana adalah guru di ti8ngkat persekolahan.
Keberhasilan Pendidikan baik di tingkat daerah maupun ditingkat nasional adalah ditetentukan oleh pihak sekolah. Sekolah sebagai penentu keberhasilan terkadang tidak terpikirkan oleh para penentu kebijakan. Kalaupun itu tersentuh itu tidak serius dan setengah hati. Kalau ini yang terjadi maka hasilnya juga sudah maksimal kalau mendekati 50%, dan besar peluangnya untuk mencapai angka yang sangat memprihatinkan (Jauh dibawah angka 50%).
Untuk meningkatkan kwalitas pendidikan langkah yang pertama kita lakukan adalah mengalisis kemampuan kita dengan obyektif. Sengaja saya tulis dalam huruf tebal karena itu sangat penting. Jika hal yang penting itu dilanggar maka dipastikan akan menghasilkan keputusan/kesimpulan yang bias (sesuai kehendak penbuat keputusan). Kesimpulan dan keputusan yang bias tadi akan menetukan lagi langkah berikutnya sehinggah kesalahan itu akan berlanjut terus disebabkan karena kejujuran dalam diri baik dalam institusi maupun pribadi itu tidak ada.

SEJAHTERAHKAN GURU DAN SELAMATKAN BANGSA

Berbicara tentang kesejahteraan maka orientasi pikiran kita tertuju pada nilai finansial dalam bentuk rupiah. Pada hal sesengguhnya kesejahteraan harus dibangun mulai dari dalam hati kita masing-masing baru direkonstruksi dalam fikiran kita jangan dibalik agar tidak menuai problem.
Oleh sebab itu Persaudaraan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI) hadir untuk mencoba merubah paradigma guru tentang kesejahteraan. Sebagai langkah awal maka konsep yang pertama akan kita bangun adalah menata hati seorang guru untuk menghasilkan pemikiran yang jernih.
Persoalan bangsa yang kebanyakan orang mengatakan terpuruk meskipun kita sudah memulai untuk bangkit pada tahun 1908. Diusia 100 tahun kebangkitan nasional dan usia kemerdekaan yang sudah 63 tahun kita melihat keadaan sekarang sangat memprihatikankan jika kita mencoba membandingkan usia rata-rata republik di negara tetangga kita. Terlebih lagi jika kita mencoba menghubungkan dengan potensi alam kita miliki yang konon kabarnya kita termasuk negara yang paling kaya akan sumber daya alam (semua ada) tetapi ironisnya negaranya kaya raya tetapi penduduknya miskin raya bahkan ada yang mati karena kepalaran dan busung lapar. Melihat kenyataan tadi berarti timbul tanda tanya besar dalam fikir kita kenapa bisa terjadi?.
Dari hasil analisis para pakar dan ahli dari berbagai bidang ternyata menghasilkan suatu kesimpulan bahwa ada yang salah dalam menata dan menjalankan sistim pemerintahan. Terkait dengan itu maka untuk mengubah desain yang sudah mengakar cukup lama maka diperlukan energi yang besar ataupun waktu yang cukup lama, karena terkait dengan masa lalu yang sudah berproses cukup lama tanpa mengalami metamorfosis diri untuk menuju kepada perbaikan diri dan perbaikan peradaban. Dan upaya yang paling tepat untuk kita lakukan terkait denga problem tadi adalah sambil mencoba merubah pola pelaku sekarang kita juga harus serius menangani calon pelaku di masa datang. Tentu pelaku di masa datang adalah anak didik kita sekarang. Jadi PGSI adalah aktor dari perjalanan bangsa masa datang.Ternyata kalau kita mau jujur sebagai seorang guru maka kita sesungguhnya memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembentukan pribadi anak sebagai aset bangsa di masa datang. Oleh sebab itu program PGSI dalam rangka menyelamatkan bangsa adalah mencoba menanamkan konsep kepada guru bahwa peran kita untuk menghasilkan generasi yang tangguh (cakap) dan imani adalah sangat besar. Kalau proyek besar ini berhasil maka calon pemimpin yang kita cetak itu adalah adalah calon peminpin yang kita yakini tidak akan korup. Karena Insya Allah konsep kesejahteraan kita tanamkan orientasinya bukan kepada materi, tapi adalah karya besar yang kita dapat berikan kepada orang yang akan bermuara pada kemaslahatan ummat.